Kabupaten
muaro bungo merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jambi. Penamaan Bungo
diambil dari nama sungai batang bungo yang ada Kab. Bungo. Dan di muara sungai
inilah sekarang jadi ibukota kabupaten Bungo, dengan nama Muara Bungo.
Sungai
batang bungo bermuara di sungai di batang tebo. Muara sungai batang bungo saat
ini tepat berada di Kelurahan Tanjung Gedang, Kecamatan Pasar Muara Bungo.
Konon
nama ''Bungo'' diberikan oleh Sri Sultan Mangkubumi yang berasal dari Mataram.
Saat itu beliau melintasi sungai batang bungo banyak melihat bunga atau dalam
bahasa melayu Jambi disebut Bungo banyak tumbuh dipinggiran sungai tersebut.
Karena
sungai tersebut belum diberi nama maka beliau namakan sungai tersebut dengan
nama sungai batang bungo.
Kelak
nama bunga (bungo) yang ada dipinggir sungai batang bungo diberi nama oleh
masyarakat setempat bungo dani. Bunga ini saat ini sudah mulai langka.
Oleh
karena itu nama bunga ini diabadikan menjadi nama Kecamatan di dalam wilayah
Kab. Bungo dengan nama Kecamatan Bungo Dani. Kecamatan ini termasuk dalam
wilayah Kota Muara Bungo.
Oh
ya bagi yang belum tahu bahwa sungai dan batang dalam bahasa melayu Jambi itu
sama. Sungai=Batang.
Kabupaten Bungo
sebagai salah satu daerah Kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi, semula merupakan
bagian dari Kabupaten Merangin, sebagai salah satu kabupaten dari keresidenan
Jambi yang tergabung dalam propinsi Sumatera Tengah berdasarkan Undang-Undang
nomor 10 tahun
1948.
Seiring dengan
berjalannya waktu melalui Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Kabupaten Bungo
Tebo dimekarkan menjadi 2 wilayah yaitu Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.
Selanjutnya
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, Kabupaten Merangin yang semula
Ibukotanya berkedudukan di Bangko di pindahkan ke Muara Bungo.
Pada tahun 1958
rakyat Kabupaten Merangin melalui DPRD peralihan dan DPRDGR bertempat di Muara
Bungo dan Bangko mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar:
1.
Kewedanaan
Muara Bungo dan Tebo menjadi Kabupaten Muara Bungo Tebo dengan Ibukota Muara
Bungo.
2. Kewedanaan
Sarolangun dan Bangko menjadi kabupaten Bangko dengan Ibukotanya Bangko.
Sebagai perwujudan
dari tuntutan rakyat tersebut, maka keluarlah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965
tentang pembentukan Daerah Kabupaten Sarolangun Bangko berkedudukan di Bangko
dan kabupaten Muara Bungo Tebo berkedudukan di Muara bungo Yang mengubah Undang
Undang Nomor 12 tahun 1956.
Seiring dengan
pelantikan M.Saidi sebagai Bupati diadakan penurunan papan nama Kantor Bupati
Merangin dan di ganti dengan papan nama Kantor Bupati Muara Bungo Tebo, maka
sejak tanggal 19 Oktober 1965 dinyatakan sebagai, Hari Jadi kabupaten Muara
Bungo Tebo.
Untuk memudahkan
sebutannya dengan keputusan DPRGR kabupaten daerah Tingkat II Muara Bungo Tebo,
ditetapkan dengan sebutan Kabupaten Bungo Tebo.
0 Response to "Asal Mula Sejarah Kabupaten Muaro Bungo"
Posting Komentar