Sistem koordinasi (sistem kontrol) tersusun
atas sistem syaraf (nervous system) dan
sistem endokrin. Perbedaan antara sistemsyaraf dengan sistem endokrin adalah
pada sistem syaraf reaksipengaruhnya sangat cepat tetapi daerah jangkauannya
terbatas(lokal), sedangkan sistem endokrin pengaruhnya lambat tetapi
meliputiseluruh tubuh (luas). Sistem syaraf merupakan gabungan dariberbagai
syaraf dalam tubuh yang berperan di dalam koordinasiberperan mengkoordinir
fungsi organ tubuh untuk mempertahankankondisi homeostasis.
Sistem syaraf tersusun atas sel-sel syaraf
(neuron) dan sel-selpenyokong yang disebut sel glia. Neuron seperti halnya sel
biasamemiliki membran sel, sitoplasma, organela, nukleus, dan bagianyang
spesifik berupa neurofilamen yaitu bangunan (struktur) sepertibenang memanjang
sepanjang akson.
1.
Membran sel syaraf bersifat semipermiabel
yang berfungsimengatur keluar-masuknya zat-zat dari luar sel syaraf kedalamsel
syaraf atau sebaliknya.
2.
Sitoplasma merupakan cairan di dalam sel
syaraf yangmengandung berbagai zat yang diperlukan sel syaraf serta ion-iontertentu
terutama ion K+ (kalium) dan ion Cl- (klorid) sehinggamuatan listrik di dalam
sitoplasma lebih bermuatan negatifdibanding muatan listrik luar sel
(sekelilingnya). Dengandemikian, pada kondisi istirahat (tanpa ada rangsangan)
ataudisebut polarisasi (resting potensial) muatan listrik antara dalamsel dan
luar sel berbeda sekitar -30 s/d -90 mv (milivolt).
3.
Organela sel syaraf seperti halnya organel
sel lainnya. Organelyang terpenting mitokondria untuk sintesis
neurotransmitter.
4.
Neurofilamen berperan membentuk sel syaraf
menjadi bangunanyang memanjang.
Secara morfologis neuron dapat dibedakan
menjadi badan sel syaraf(somata), dendrit, akson, dan tombol ujung syaraf
(terminal botton).Bentuk neuron bervariasi tergantung peran dan fungsinya.
Beberapajenis neuron yang dapat disebutkan sebagai contoh adalah:
neuronsensoris, neuron motoris, interneuron, sel Purkinje (yang
menyusunserebelum atau otak kecil), sel piramidal (yang menyusun areamotoris
korteks serebri atau otak besar), sel bipolar (yang menyusunretina mata).
1.
Somata merupakan bagian neuron yang berperan
sebagaipengatur aktifitas sel syaraf karena pada somata terdapatnukleus dan
organel. Pada bagian-bagian tertentu dari sistemsyaraf, soma bergerombol
membentuk suatu kelompok somayang disebut ganglion (jika di luar SSP) atau
disebut nukleus(jika di dalam SSP).
2.
Dendrit merupakan bagian neuron yang memiliki
percabanganbanyak (seperti pohon), lebih pendek, tidak memiliki aksonhillock,
dan jarang yang bermielin.
3.
Akson merupakan bagian dari neuron yang
berupa serabutpanjang, kebanyakan memiliki selubung mielin
(myelin),memilikiakson hillock. Ujung akson membentuk suatu tombol ujungsyaraf
(terminal botton) yang berperan menghubung-kan seltersebut dengan sel lainnya
seperti: sel syaraf lainnya (melaluisuatu sinapsis), sel otot (melalui suatu
neuro-muscularjunction(antar hubungan syaraf-otot), atau sel kelenjar.
Berdasarkan fungsi konduksinya, neuron dapat
dibedakan menjadineuron sensoris, neuron motoris, dan interneuron (antar
neuron).
1.
Neuron sensoris (aferen) berperan menjalarkan
impuls (aksipotensial yang dijalarkan) dari reseptor menuju ke syaraf
pusat.Kebanyakan neuron sensoris memiliki soma di luar SSP.
class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
2.
Neuron motoris (eferen) berperan menjalarkan
impuls dari syarafpusat menuju ke efektor. Neuron motoris memiliki soma
dimedulla spinalis (atau sumsum tulang belakang).
3.
Interneuron (atau neuron antara) berperan
menghubungkan neuron satudengan neuron lainnya.
Neuron
Sensoris dan Motoris
Sesuai dengan Hukum Bell Magendie, neuron
sensorismenjalarkan impuls ke SSP, sedangkan neuron motorismenjalarkan impuls
dari SSP. Neuron sensoris menuju medullaspinais melewati sisi atas (dorsal) dan
neuron motorismeninggalkan medulla spinalis lewat sisi awah (ventral).
Neuronberdasarkan ada tidaknya selubung myelin dapat dibedakanmenjadi neuron
tanpa mielin dan neuron bermielin.
Mielin adalahselubung yang tersusun atas
lemak yang dihasilkan oleh selSchawn.
Neuron merupakan sel eksitabel (dapat
menjalarkan muatan listrik)apabila ada rangsangan yang mengenainya. Adanya
rangsanganyang adekuat (mencukupi berdasarkan hukum all or none)
akanmenyebabkan perubahan membran sel syaraf yang berakibatterjadinya
pertukaran ion dari luar ke dalam sel sehingga ionsodium (natrium) masuk ke
dalam sel dan sebaliknya ion potasium(kalium) keluar dari sel sehingga
menimbulkan perubahan bedapotensial pada sel syaraf tersebut yang dikenal
sebagaidepolarisasi. Pada keadaan terdepolarisasi muatan listrik di dalamsel
menjadi meningkat sampai 15 mv.
Impuls adalah prosesperpindahan muatan
listrik sepanjang sel syaraf. Pada neuronbermyelin penjalaran impuls meloncat
dari satu nodus Ranvier satuke nodus Ranvier berikutnya yang disebut saltatoir.
Sinapsis
Sherrington mengatakan bahwa hubungan antara
neuron satudengan lainnya melalui suatu sambungan yang disebut
sinapsis.Sinapsis secara struktural tersusun atas membran presinaptik,celah
sinapsis, dan membran postsinaptik. Penjalaran impulsmelalui celah sinapsis
memerlukan suatu zat kimia yang disebutneurotransmitter. Sel presinaptik
membebaskan quanta (paket)transmitter yang kemudian transmitter tersebut
berdifusimenembus membran presinaptik ke dalam celah sinapsis dankemudian
menuju ke reseptor yang terdapat pada membranpostsinaptik. Pada sinapsis dapat
terjadi percepatan penjalaranimpuls (eksitasi) atau dapat juga terjadi
sebaliknya penghambatanpenjalaran impuls (inhibisi).
Setelah terjadi penjalaran impulsselanjutnya
neurotransmiter tersebut diserap kembali olehmembran presinaptik. Hal ini
sesuai dengan Hukum Dale yangmengatakan bahwa setiap neuron mensintesis,
menyimpan, danmenggunakan hanya satu jenis neurotransmitter pada
sinapsisaksonnya. Jenis neuro-transmitter sangat menentukan jenisrangsangan
atau respon perilaku. Kekurangan atau kelebihanneurotransmitter tertentu akan
menyebabkan gangguan sepertipada penyakit Parkinson, chorea, dan lainnya.
Beberapa jenisneurotransmitter antara lain Asetilkolin (ACh), Nor-epinefrin
(NE)atau noradrenalin (NA), Epinefrin (adrenalin).
Sel Glia
Sel glia merupakan sel penyokong struktur
sistem syaraf danberperan memberi nutrisi pada sel syaraf. Sel glia setiap
saatdapat membelah dan membentuk sel baru sepanjang hidup.Kanker pada sistem
syaraf biasanya mengenai sel glia. Jenis-jenissel glia:
1.
Oligodendrocytes di SSP
2.
Sel Schawnn pada SST berfungsi untuk
membentuk selubungmielin
3.
Microglia dan astroglia merupakan bagian yang
membentukBBB (Blood Brain Barrier) berperan membuang limbah(ekskresi) dari
syaraf pusat.
0 Response to "Sistem Koordinasi Sistem Syaraf Lengkap"
Posting Komentar