Instrumen-instrumen Supervisi Akademik
Seorang kepala sekolah/madrasah yang
akan melaksanakan kegiatan supervisi harus menyiapkan perlengkapan supervisi, instrumen,
sesuai dengan tujuan, sasaran, objek metode, teknik dan pendekatan yang
direncanakan, dan instrumen yang sesuai, berupa format-format supervisi dapat
dilihat pada lampiran berupa format 1 sampai dengan 9.
Model-Model
Supervisi Akademik
Secara umum kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
supervisi umum dan supervisi akademik. Supervisi umum dilakukan untuk seluruh
kegiatan teknis administrasi sekolah, sedangkan supervisi akademik lebih
diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut
ini akan dibahas lebih mendalam mengenai supervisi akademik.
a. Model Supervisi
Tradisional
1)
Observasi Langsung
Supervisi model ini dapat dilakukan
dengan observasi langsung kepada guru yang sedang mengajar melalui prosedur:
pra-observasi dan post-observasi.
a) Pra-Observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor
seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi
diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan
strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.
b) Observasi
Setelah wawancara dan diskusi
mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar,
kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi
pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup.
c) Post-Observasi
Setelah observasi kelas selesai,
sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru
terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru,
identifikasi ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan,
gagasan-gagasan baru yang akan dilakukan.
2)
Supervisi akademik dengan cara tidak langsung
a) Tes dadakan
Sebaiknya soal yang digunakan pada
saat diadakan sudah diketahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai dengan yang sudah dipelajari peserta
didik waktu itu.
b) Diskusi kasus
Diskusi kasus berawal dari
kasus-kasus yang ditemukan pada observasi Proses Pembelajaran (PBM),
laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi. Supervisor dengan guru mendiskusikan kasus demi kasus,
mencari akar permasalahan dan mencari berbagai alternatif jalan keluarnya.
c) Metode angket
Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran
yang berkaitan erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi
hubungan guru dengan siswanya dan sebagainya.
b. Model
kontemporer (masa kini)
Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan klinis,
sehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi akademik
dengan pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat
kolaboratif.
Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung, yaitu:
dengan observasi kelas, namun pendekatannya berbeda.
0 Response to "Instrumen dan Model-Model Supervisi Akademik"
Posting Komentar