Berdasarkan
pada data Manulife Investor Sentiment Index diketahui bahwa sebagian besar
orang menghabiskan gajinya untuk kebutuhan sehari-hari. Di Surabaya sekitar 75
persen pendapatan orang dihabiskan untuk konsumsi. Angka itu lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Jakarta yang hanya 65 persen dan Medan 63 persen.
Dari
total pengeluaran, 42 persen digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan 12
persen untuk pendidikan anak. Sementara itu, pengeluaran untuk dana proteksi
berupa asuransi hanya 5 persen.
’’Kondisi
ini diperparah 56 persen investor Surabaya yang tidak memantau pengeluaran
setiap bulan,’’ ujar CEO PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rusli Chan kemarin
(24/2).
Angka
tersebut jauh lebih tinggi daripada Jakarta. Hanya 25 persen investor di
Jakarta yang tidak memantau pengeluaran. Rusli menuturkan bahwa gaya hidup
masyarakat masih menjadi tuntutan tertinggi untuk dipenuhi.
Tren
urbanisasi juga ikut mendukung pola perubahan perilaku masyarakat dalam
mengelola uang. ’’Sekitar 83 persen investor Surabaya tidak punya target jumlah
simpanan yang jelas. Ini memprihatinkan,’’ katanya.
Presdir
PT Manulife Asset Management Indonesia Legowo Kusumonegoro mengakui, tahun lalu
memang menjadi periode sulit bagi industri manajemen investasi. Banyak investor
yang menahan dananya untuk berinvestasi dan lebih memilih menabung di bank.
’’Bukan
hanya perencanaan keuangan yang belum jelas, tapi kondisi ekonomi juga
memengaruhi mereka untuk investasi,’’ ungkap Legowo.
Beberapa
kondisi makro yang membuat investasi ditahan adalah turunnya indeks harga saham
gabungan (IHSG), melemahnya rupiah, serta aksi ekonomi dari pemerintah baru
yang tidak kunjung terlihat.
’’Ekspektasi
masyarakat pada pemerintah baru belum kelihatan tahun lalu. Tahun ini sudah 10
paket kebijakan yang dikeluarkan dan itu sentimen positif,’’ tandasnya. (rin/c14/oki)
Sumber
: http://www.jpnn.com
0 Response to "Ternyata Gaji Pekerja Kebanyakan Habis Untuk Konsumsi"
Posting Komentar